MEMAHAMI IJTIHAD, TAQLID DAN TALFIQ DALAM FIQH SERTA URGENSI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT ISLAM
DOI:
https://doi.org/10.32832/yustisi.v10i1.19103Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang ijtihad sebagai sarana yang paling efektif untuk mendukung tetap tegak dan eksisnya hukum Islam serta menjadikannya sebagai tatanan hidup yang up to date yang sanggup menjawab tantangan zaman. Bagi mereka yang tidak memiliki kapasitas untuk berijtihad maka diharuskan mengikuti (taqlid) terhadap hasil ijtihad tertentu. Selain itu juga bertalfiq yaitu mengambil atau mengikuti suatu hukum tentang suatu peristiwa dengan mengambilnya dari berbagai madzhab. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan narasi secara komprehensif pada data visual untuk memperoleh wawasan yang utuh, menyeluruh dan holistik terhadap perbedaan antara ijtihad, ta’lid dan talfiq serta aplikasinya dalam Islam Kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temuan penelitian menunjukkan bahwa Keengganan melaksanakan ijtihad banyak dipengaruhi perasaan cukup mengikuti apa yang telah ditetapkan imam mazhab sebelumnya. Konsekuensinya taqlid menjadi pilihan ideal. Untuk itu, ulama sepakat untuk tidak melarang pada kasus talfiq intiqal mazhab (pindah mazhab) lebih dari satu qadliyyah. Sedangkan talfiq muncul karena taqlid. Dimana ada keharusan untuk mengikuti mazhab tertentu di satu sisi. sedangkan di sisi lain ada banyak problem di dalamnya yang tidak bisa dijawab oleh hanya satu mazhab.
Kata Kunci : Ijtihad, Taqlid, Talfiq, Urgensi, Islam.
References
Abd. Salam Arief. 2017. “Ijtihad Dan Dinamika Hukum Islam”, In Right.” Jurnal Agama Dan Hak Azazi Manusia 7(1):3.
Abdul Karim Zaidan. 1998. Al-Wajiz Fi Ushul Al-Fiqh. Beirut: Muassasah al-Risalah.
Ali Imran Sinaga. 2020. Fikih Kontemporer (Konseptual Dan Istinbath),. Medan: Pusdikra Mitra Jaya.
Amir Syarifuddin. 2001. Ushul Fiqh, Jild II. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Arsjad, Rasyida. 2018. “Talfiq Dalam Pelaksanaan Ibadah Dalam Perspektif Empat
Madzhab.” CENDEKIA : Jurnal Studi Keislaman 1(1). doi: 10.37348/cendekia.v1i1.9.
Badr al-Din Muhammad Bahadir ibn ‘Abd Allah al-Zarkashi. 2000. Al-Bahr Al-Muhit Fi Usul Al- Fiqh, II. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Dkk, H. A. Mu’in. 1986. Ushul Fiqh II,. Jakarta: Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agam Islam.
Farizi, Mudrik Al. 2014. “Ijtihad, Taqlid, Dan Talfiq.” Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam Dan Sosial 8(2):313–25.
H. Ahmad & Abd. Majid. 1994. Ushul Fiqh. Pasuruan: PT. Goroeda Buana Indah.
Idami, Zahratul. 2011. “Ijtihad Dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Ketatanegaraan Dalam Sejarah Islam.” Kanun Jurnal Ilmu Hukum 55 Th. XII:95.
Khasanah,Nur. Hamzani, A. Havis, A. 2016. “Taqlid Dan Talfiq Dalam Konsepsi Hukum Islam (Taqlid and Talfiq in the Conception of Islamic Law).” Journal Of Islamic Law 3(2):168.
Muhammad Hasbi Al-Shiddieqy. 1999. Pengantar Ilmu Fiqih. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.
Sobhi Mahmassani. 2010. Filsafat Hukum Dalam Islam. Bandung: al-Ma’arif.
Wahyu Ningsih. 2023. “Implementasi Ijtihad Dan Taqlid Di Era Kontemporer.” Jurnal Asy- Syukriyyah 24(2):152–71. doi: 10.36769/asy.v24i2.406.
Zein, Muhammad Ma’shum. 2008. Arus Pemikiran Empat Madzab: Studi Analisis Istinbath Para Fuqoha’. Jombang: Darul Hikmah.
Zuhaili, Wahbah. n.d. Fiqhul Islam Wa Adilatuhu,. Demaskus: Dar al-Fikr al-Mu’ashir.