ANALISIS PEMBAGIAN HARTA WARIS DALAM TRADISI MASYARAKAT MINANGKABAU KABUPATEN PASAMAN BARAT

Authors

  • Mira Hidayati Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi’i Jember
  • Khoirul Ahsan Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi’i Jember

DOI:

https://doi.org/10.32832/yustisi.v10i1.19139

Abstract

Pembagian harta waris umumnya mengikuti garis keturunan ayah (patrilinel), namun dalam adat Minangkabau, warisan dibagikan melalui garis keturunan ibu, atau sistem matrilineal, di mana perempuan menjadi pewaris utama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik pembagian harta warisan dalam tradisi masyarakat Minangkabau di Kabupaten Pasaman Barat serta meninjau dampak dan tinjauan kesesuaiannya dengan prinsip hukum Islam. Fokus utama penelitian ini adalah pada pembagian harta pusaka tinggi yang mengikuti sistem matrilineal, di mana anak perempuan menjadi penerima utama warisan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi langsung pada masyarakat setempat untuk mengumpulkan data mengenai praktik dan pandangan terkait pembagian warisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembagian harta pusaka tinggi dalam tradisi Minangkabau sangat mengutamakan garis keturunan ibu, yang bertentangan dengan hukum Islam yang menetapkan pembagian warisan dengan proporsi lebih besar bagi laki-laki. Perbedaan ini menciptakan ketegangan antara pelaksanaan adat dan syariat, terutama dalam konteks keluarga yang berupaya menerapkan kedua sistem secara bersamaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai dinamika antara adat Minangkabau dan hukum Islam, serta dampaknya terhadap kehidupan sosial masyarakat, khususnya dalam menjaga keseimbangan antara pelestarian tradisi dan penerapan syariat. Temuan ini juga dapat menjadi rujukan bagi pengembangan kebijakan terkait pembagian harta warisan di wilayah tersebut.

Kata kunci: waris; Minangkabau; Hukum Islam.

References

Al-Qur’an Al-Karim

Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Makassar: CV. Syakir Media Press.

Amir Syamsuddin. (2001). Hukum Waris dalam Islam. Rineka Cipta.

Amir, S. (2001). Hukum Waris dalam Islam.

Asniah. (2023). Akulturasi Islam dan Hukum Adat Minangkabau. Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama, Vol 18, No. 1.

Bukhari. (1997). Sahih Bukhari. Riyadh: Darussalam.

Hamka. (1984). Islam dan Adat Minangkabau. Jakarta: Pusaka Panjimas.

Ibnu Katsir. (1933). Tafsir Ibnu Katsir. Kairo, Mesir.

Imam Bukhari. (211). Al-Jami' al-Shahih al-Musnad min Hadisi Rasulillah SAW wa-Sunnanihi wa-Ayyamih. Madinah.

Indah Adelia, Sri Wahyuni, dan Tetty Marlina Tarigan. (2024). Keunikan Hukum Waris Adat Minangkabau. El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol. 4, No. 1.

Jeffrey Hadler. (2008). Muslims and Matriarchs: Cultural Resilience in Indonesia through Jihad and Colonialism. Cornell University Press.

Julius Dt. Malako nan Putiah. (2007). Mambangkik Batang Tarandam dalam Upaya Mewariskan dan Melestarikan Adat Minangkabau dalam Menghadapi Moderisasi Kehidupan Bangsa. Bandung: Citra Umbara.

Latifah Ratnawaty. (2018). Pelaksanaan Konsep Al Radd dalam Pembagian Waris Berdasarkan Hukum Waris Islam. Yustisi: Jurnal Hukum & Hukum Islam, Vol. 5, No. 1.

Lena Nova. (2021). Hukum Waris Adat di Minangkabau ditinjau dari Kompilasi Hukum Islam dan Hukum perdana. Jurnal Manusia Humanis, Vol. 1, No. 1.

Linda Firdawaty. (2018). Pewarisan Harta Pusaka Tinggi Kepada Anak Perempuan di Minangkabau dalam Perspektif Perlindungan Terhadap Perempuan dan Hukum Islam. Asas: Jurnal Hukum dan Ekonomi Islam.

Marlini dan selfia. (2023). Intervensi Hukum Islam Terhadap Hukum Kewarisan Adat Minangkabau. El-Ahli: Jurnal Hukum Keluarga Islam, Vol. 4, No. 2.

Mohsen. (2018). Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Kemenag Rakyat Indonesia.

Murniwati Rahmi. (2023). Sistem Pewarisan Harta Pusaka di Minangkabau ditinjau dari Hukum Waris Islam. UNES Journal of Swara Justisia, Vol. 7, No. 1.

Muslim, Abu al-Husayn. (2007). Sahih Muslim. Riyadh: Darussalam.

Nawawi, I. (2018). Riyad as-Salihin. Jakarta: Darul Haq.

Rifka, Zuwanda dan Rahmadanil. (2021). Hukum waris di Minangkabau: Studi Komparatif Penerapan Hukum Waris Islam dan Adat Kecamatan Koto Tangah dan Nanggalo Kota Padang. Jurnal El-Qist, vol. 2, no. 2.

Rozmatus Sa’adah. (2022). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Hukum Waris Masyarakat Adat Minangkabau (Studi Kasus Nagari Cupak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat). Skripsi Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri , Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Selfia Marlina dan Endriyenti. (2023). Intervensi Hukum Islam Terhadap Hukum Kewarisan Adat Minangkabau. El-Ahli Jurnal Hukum Keluarga Islam, No. 04, Vol. 02.

Siadio, Sidiq, Yenti, dan Endri. (2023). Pengaruh Intervensi Hukum Adat Minangkabau Terhadap Prinsip dan Praktik Hukum Islam. JISRAH: Jurnal Integrasi Ilmu Syariah, Vol. 4, No. 2.

Syamsuddin, A. (2001). Hukum Waris dalam Islam. Rineka Cipta.

Taufik Abdullah. (n.d.). Adat and Islam: An Examination of Conflict in Minangkabau.

Tirmidzi. (1998). Sunan Tirmidzi. Beirut: Dar al-Fikr.

Tirmidzi, Muhammad bin Isa,. (1998). Sunan Tirmidzi. Beirut: Dar al-Fikr.

Ulfa Chaerani Nuriz dkk. (2017). Penerapan Hukum Adat Minangkabau dalam Pembagian Warisan Atas Tanah (Studi di: Suku Chaniago di Jorong Ketinggian Kenagarian Gugual VIII Koto, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Ibu Kota Sarilamak). Diponegoro Lae Journal, Vol. 6, No. 1.

Downloads

Published

2023-02-01

How to Cite

Mira Hidayati, & Khoirul Ahsan. (2023). ANALISIS PEMBAGIAN HARTA WARIS DALAM TRADISI MASYARAKAT MINANGKABAU KABUPATEN PASAMAN BARAT. YUSTISI, 10(1), 307–325. https://doi.org/10.32832/yustisi.v10i1.19139

Issue

Section

Artikel